Kamis, 08 Desember 2011

laporan pelaksanaan pemanfaatan lahan pekarangan kab.Enrekang tahun 2011

I.    PEDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan semakin sempitnya lahan pekarangan yang ada, terutama bagi yang tinggal diperkotaan, merupakan kendala yang harus segera diatasi. Lahan pekarangan yang sempit pun dapat di tata dengan baik dengan diciptakan Tabulapot (tanaman bumbu dalam pot), warung hidup antara lain tanaman hias, tanaman obat, sehingga halaman asri, teratur, indah dan nyaman dengan biaya murah dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
Secara umum, potensi pekarangan di Kabupaten Enrekang cukup besar, tetapi masih belum dikelola secara intensif, sebagian besar hanya dimanfaatkan sebagai penunjang konsumsi sehari-hari serta belum banyak memperhatikan aspek keragaman dan budidaya. Untuk mensinergikan potensi pekarangan yang ada dengan permasalahan pangan dan gizi yang terjadi, maka fungsi pemanfaatan pekarangan perlu ditingkatkan lagi, baik di pedesaan maupun diperkotaan.
Lahan pekarangan yang dikelola secara optimal dapat memberikan manfaat bagi rumah tangga dan keluarga yang mengelolanya. Hal ini dapat dilihat dari beragam fungsi dasar pekarangan yaitu menjadi warung hidup, bank hidup dan apotik hidup serta fungsi keindahan. Lahan pekarangan yang dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat antara lain adanya peningkatan gizi keluarga, tambahan pendapatan keluarga, lingkungan rumah menjadi asri, teratur , indah dan nyaman yang dalam PKK disebut HATINYA PKK (Halaman Asri ,Teratur, Indah dan Nyaman), tercipta suasana keakraban dan keharmonisan antar keluarga serta sebagai sarana menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan. Semakin beragam tanaman pangan atau tanaman obat keluarga (TOGA) yang dikembangkan serta semakin banyak ternak/ikan yang dibudidayakan, maka diharapkan rumah tangga/keluarga yang mengelola, kehidupannya akan semakin sejahtera.
Sekaitan permasalahan diatas maka melalui pemanfatan lahan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga yang merupakan target kinerja Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Enrekang dapat di capai 80 % hingga Tahun 2013. Adapun target kantor Ketahanan Pangan Kab.Enrekang Tahun 2010-2013 yakni 80 % Desa/Kelurahan di Kab.Enrekang Masyarakatnya memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga,melalui penerapan kaidah-kaidah pertanian organic Tahun 2013.



B.     Tujuan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Tujuan pemanfaatan lahan pekarangan adalah untuk memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangannya sebagai sumber gizi dan tambahan pendapatan bagi keluarganya.

C.     Fungsi dan Manfaat Lahan Pekarangan
Lahan pekarangan apabila dikelola dengan baik akan memberikan banyak manfaat bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun sebagai sumber tambahan pengahsilan keluarga
Lahan pekarangan memiliki berbagai fungsi  dan manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1.      Fungsi Lumbung Hidup
Untuk menghadapi musim paceklik, pekarangan biasanya dapat membantu penghuninya menyediakan sumber pangan yang hidup (lumbung hidup) seperti : tanaman palawija, tanaman pangan dan hortikultura, hasil binatang peliharaan, dan ikan.
2.      Fungsi Warung Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman dan binatang peliharaan yang setiap saat siap dijual untuk kebutuhan keluarga pemiliknya.
3.      Fungsi Apotik Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan, misalnya lengkuas, Ketumbar, kunyit, kencur, jahe, paria, kapulaga dan sebagainya. Tanaman tersebut dapat digunakan untuk obat-obatan tradisional yang tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan yang diproduksi secara kimiawi
4.      Fungsi sosial
Lahan pekarangan yang letaknya berbatasan dengan tetangga biasanya digunakan untuk ngumpul-ngumpul tempat bermain, berdiskusi, dan kegiatan sosial lainnya. Hasil pekarangan biasanya saling ditukarkan dengan hasil pekarangan tetangga untuk menjalin keeratan hubungan sosial.

5.      Fungsi Sumber Benih dan Bibit
Pekarangan yang ditamani berbagai jenis tanaman dan untuk memelihara ternak atau ikan mampu menyediakan benih atapun bibit baik berupa biji-bijian, stek, cangkok, okulasi maupun bibit ternak dan benih ikan.
6.      Fungsi Pemberi keasrian
Pekarangan yang berisi berbagai jenis tanaman, baik tanaman merambat, tanaman perdu maupun tanaman tinggi dan besar, dapat menciptakan suasana asri dan sejuk.
7.      Fungsi Keindahan
Pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman bunga-bungaan dan pagar hidup yang ditata rapi akan memberi keindahan dan keteangan bagi penghuninya.

D.     Sasaran
Pemanfaatan lahan pekarangan adalah tersedianya konsumsi pangan yang beragam, bergizi dan berimbang, sebagai sumber protein, Vitamin, mineral serta sebagai tambahan pendapatan bagi keluarga. Adapun kelompok yang menjadi sasaran kegiatan pembinaan meliputi :
1.    Kelompok Wanita Tani (KWT)
2.    Kelompok PKK  Dasawisma
3.    DPW, Bhayangkari, Persit
4.    Kader posyandu.
5.    Kelompok Organisasi Perempuan dan Masyarakat.

I.    IDENTIFIKASI KEGIATAN

A.     Nama Program                : Program Peningkatan Ketahanan Pangan
B.     Nama Kegiatan               : Pembinaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan     
C.     Seksi Pelaksana              : Keamanan dan Diversifikasi Pangan          
D.     Pejabat Teknis                 : BARATA, SST
E.     Pejabat Operasional        : -  Ir. Ahmad Fajar Muhiddin, M.Si (Penanggung Jawab kegiatan) 


II.   LOKASI KEGIATAN


Kegiatan Pembinaan pemanfaatan lahan pekarangan Tahun 2010 s/d 2013 pembinaannya di arahkan  pada 12 (dua belas) kecamatan yang terdiri dari  129 Desa yang ada di Kabupaten Enrekang.


III. JUMLAH ORANG TERLIBAT

Pada kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan tahun 2010 yang dilaksanakan di 12 (dua belas) Kecamatan yang ada di kabupaten Enrekang, melibatkan :
1.    Kantor Ketahanan Pangan selaku penanggung jawab kegiatan
2.    Para koordinator PPL di 12 kecamatan beserta PPL yang bertugas pada Desa tempat kegiatan dilaksanakan.
3.    Kelompok-kelompok  Wanita Tani (KWT)
4.    Kelompok-kelompok PKK dasawisma
5.    Pemerintah setempat ( Camat dan Kepala Desa)
6.    Ketua Tim Penggerak PKK ( Kabupaten, Kecamatan dan Desa ).
7.    Dinas kesehatan
8.    Kader Posyandu
9.    Penyuluh-penyuluh KB/Bindes
10.  Tokoh Masyarakat.

IV.METODE / CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Terlaksana atau tidak terlaksanya suatu program kegiatan, sangat di tentukan oleh bagaimana cara atau metode kita untuk nyampaian informasi tersebut kepada sasaran (Masyarakat). Adapun metode/cara pelaksanaan kegiatan pembinaan pemanfaatan lahan pekarangan yang dilakuakan di lapangan meliputi:
A.     Ceramah
Ceramah adalah suatu teknik atau metode penyampaian informasi kepada masyarakat (sasaran) yang berkaitan dengan kegiatan yang akan di laksanakan, ceramah ini biasa di laksanakan di mesjid-mesjid, Aula kantor Desa, Gedung serba guna ataupun di rumah-rumah Masyarakat.
B.     Diskusi
Diskusi adalah reaksi timbal balik dari responden (pendengar) atas informasi yang dia terima, diskusi yang dimaksud yaitu responden (pendengar) akan mengajukan suatu pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan sesuatu hal yang blum mereka ketahui ataupun belum sepenuhnya mereka pahami. Pada tahap diskusi inilah yang akan nantinya diperoleh hasil akhir yakni  pemecahan masalah atau jalan keluar dari masalah yang dihapai.
C.     Demonstari Cara
Demonstrasi Cara adalah metode penyuluhan yang dilakukan dengan cara mempraktekkan langsung, misalnya cara pengolahan tanah yang baik,pembuatan bedengan dan cara pemeliharaan tanaman yang baik dan benar.
D.     Demonstasi Plot (Demplot)
Demonstarsi Plot adalah teknik penyuluhan yang dilakukan dengan membuat Plo-plot atau percontohan yang dapat dilihat langsung, yang dijadikan sebagai tempat meneliti dan belajar yang nantinya  dapat di aplikasikan di lapangan/ di Lahan pekarangan Masyarakat.
E.     Kunjungan Lapangan
Kunjungan Lapangan adalah suatu kegiatan pemantauan yang dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan melihat kondisi yang sebernarnya.


V.  HASIL / PELAKSANAAN KEGIATAN

Berdasarkan Hasil pembinaan Kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan sampai pada tahun 2010 di Kabupaten Enrekang yang terdiri dari 12 Kecamatan dan 129 Desa di peroleh hasil yakni baru sekitar 60 Desa  yang sudah memanfaatkan lahan pekarangannya, Kecamatan dan Desa yang dimaksud  meliputi :

1.    Kecamatan Maiwa

            Jumlah Desa yang ada di kecamatan Maiwa yakni sebanyak 22 Desa, yang telah memanfaatkan lahan pekarangan berjumlah 9 Desa atau 40,97 % dan yang belum memanfaatkan lahan pekarangan sebanyak 14  Desa atau 63,63  %. Jenis Tanaman yang di tanam pada lahan pekarangan yakni Tanaman Sayur-sayuran, Buah-buahan serta tanaman Toga Tanaman obat keluarga)

2.    Kecamatan Cendana
             Desa yang ada di Kec. Cendana adalah sebanyak 7 Desa, Yang telah memanfaatkan lahan pekarangan sebanyak 3 Desa atau 42,86 % dan yang belum memanfaatkan lahan pekarangan sebanyak 4 Desa atau 57,14 %. Jenis tanaman yang di kembangkan di lahan pekarangan yakni tanaman obat – obatan, sayur-sayuran seperti kacang panjang, bayam,mentimun,jagung manis,sawi, kangkung cabut, dll.

3.    Kecamatan Enrekang
            Kec. Enrekang terdiri dari 18 Desa/Kel. Yang telah memanfaatkan lahan pekarangan sebanyak 5 Desa/Kel atau 27,77 %  yaitu Desa Galonta,Kaluppini,Rosoan,Tobalu dan Lewaja dan yang belum memanfaatkan lahan pekarangan sebanyak 13 Desa/Kel atau 72,23 %. Lahan pekarangan yang di manfaatkan di Tanami sayur – sayuran seperti kangkung cabut, bayam, sawi, mentimun, cabe, Kacang Panjang dll.

4.    Kecamatan Anggeraja
            Kecamatan Anggeraja terdiri dari 15 Desa/Kel, yang telah memanfaatkan lahan pekarangan berjumlah 3 Desa atau 20 % dan yang belum memanfaatkan lahan pekarangannya berjumlah 13 desa/Kel atau sekitar 80 %. Jenis Tanaman yang di budidayakan pada Desa/Kel yang telah memanfaatkan lahan pekarangannya meliputi : kangkung cabut, bayam, sawi,kacang panjang, terung, Bawang daun, tanaman TOGA, serta tanaman buah-buahan.


5.    Kecamatan Masalle
         di kecamatan Masalle yang memiliki 6 Desa, semuanya telah memanfaatkan lahan pekarangannya dengan persentase 100 %, namun lahan pekarangannya masih banyak rumah tangga yang belum memagar lahan pekarangannya. Komoditi yang di tanam di lahan pekarangan yang ada di Kec. Masalle meliputi : tanaman hortikultura seperti; sawi,kubis,bawang daun,bayam,kacang panjang, tanaman buah-buahan seprti; pisang, papaya, mangga dan untuk tanaman perkebunan rata-rata ditanami tanaman kopi.

6.    Kecamatan Baroko
             Kecamatan baroko yang memiliki 5 Desa/Kel, jumlah Desa yang telah memanfaatkan lahan pekarangannya sebanyak 4 Desa/Kel atau 80 % dan yang belum memanfaatkan lahan pekarangan tinggal 1 Desa yakni Desa Tongko dengan persentase 20 %. Jenis tanaman yang di tanam di lahan pekarangan antara lain kubis, sawi, bayam , kacang panjang, terung, bawang daun, labu siam  serta tanaman buah – buahan seperti pisang, mangga, papaya dan juga tanaman umbi – umbian

7.    Kecamatan Curio
            Kecamatan Curio memiliki 11 desa/kel , jumlah Desa/Kel yang telah memanfaatkan lahan pekarangan yakni sebanyak 3 Desa atau sekitar 27,27 % sedangkan yang belum memanfaatkan lahan pekarangnnya sebanyak 8 Desa atau sekitar 72,73 %. Desa yang telah memanfaatkan lahan pekarangannya jenis tanaman yang di tanam meliputi : Kacang Panjang, Terung, Cabe, Bayam, Sawi, jensi buah-buahan seperti papaya,pisang,mangga, dan jenis umbi-umbian seperti : talas, ubi kayu,ubi jalar dan kaporo.

8.    Kecamatan Alla’
            Kecamatan Alla’ memiliki 8 desa/kel, Jumlah Desa/kel yang telah memanfaatkan lahan pekarangannya yakni 4 Desa/kel atau sekitar 50 % dan yang belum memanfaatkan lahan pekarangannya berjumlah 4   Desa/kel atau  50 %. Jenis tanaman yang di kembagkan di lahan pekarangan meliputi : sawi, kangkung cabut,bayam, kacang panjang, terung, bawang daun, kubis, untuk tanaman buah-buahan seperti ; pisang ,mangga,papaya , dan untuk tanaman umbi-umbian seperti ; talas,ubi kayu,ubi jalar dan kaporo.

9.    Kecamatan Malua
             kecamatan Malua terdiri dari 8 desa/Kel, yang telah memanfaatkan lahan pekarangan berjumlah 4 Desa/Kel atau sekitar 50 % dan yang belum memanfaatkan lahan  pekarangan berjumlah 4 desa/Kel atau sekitar 50 %. Jenis tanaman yang di budidayakan di lahan pekarangan antara lain : terung, cabe,kangkung cabut,sawi,bayam,tomat, jenis buah-buahan seperti ; papaya,pisang,mangga,nangka dan jenis umbi-umbian seperti; ubi jalar,ubi kayu dan talas.

10.  Kecamatan Buntu Batu
            kecamatan Buntu Batu terdiri dari 8 Desa, jumlah Desa yang telah memanfaatkan lahan pekarangannya sebanyak 5 desa atau 62,50 % dan yang belum memanfaatkan lahan pekarangannya sebanyak 3 Desa atau 37,50 %. Jenis tanaman yang di budidayakan di lahan pekarangan antara lain : sawi,kangkung cabut,bayam,terung,cabe,tomat,kacang panjang,buncis, untuk tanaman umbi-umbian seperti; ubi kayu,ubi jalar, tanaman buah-buahan seperti ; mangga,pisang,jeruk dan nangka.

11.  Kecamatan Baraka
             Kecamatan Baraka memiliki 15 Desa/Kel, jumlah Desa yang telah memanfaatkan lahan pekarangan sebanyak 8 desa atau sekitar 53,33 % dan yang belum memanfaatkan lahan pekarangan sebanyak 7 Desa atau sekitar 46,67 %. Jenis tanaman yang di tanam dilahan pekarangan meliputi : sawi,terung,bayam,kangkung cabut,cabe,tomat, tanaman buah-buahan seperti; papaya,jeruk,mangga,rambutan dan untuk tanaman umbi-umbian seperti ; ubi kayu, ubi jalar dan talas.

12.  Kecamatan Bungin
           Kecamatan Bungin memiliki 6 Desa, jumlah desa yang telah memanfaatkan lahan pekarangan sebanyak 4 Desa 66,67 % dan jumlah Desa yang belum memanfaatka lahan pekarangan sebanyak 2 Desa atau sekitar  33,33 %. Jenis tanaman yang di tanam di lahan pekarangan antara lain : kacang panjang,bayam,sawi,cabe,tomat, buah-buahan sepert ; pepaya,pisang dan mangga,untuk tanaman umbi-umbian seperti ; ubi kayu kayu,ubi jalar dll.
            Berdasarkan data tersebut di atas menunjukkan bahwa dari 12 Kecamatan dan 129 Desa baru 60 Desa yang telah memanfaatkan lahan pekarangan sebagi sumber gizi keluarga atau sekitar 47 % dan apabila dibandingkan dengan target kinerja Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Enrekang yang rencana pencapaiannya 80 % hingga tahun 2013 baru tercapai sekitar 58 % dari target.
            Upaya untuk mencapai target tersebut diatas, maka perlu peningkatan sosialisasi dan penyuluhan bersama-sama stek holder dan masyarakat dalam mensukseskan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga agar permasalahan kerawanan pangan dan gizi dapat ditanggulangi di Kabupaten Enrekang. Dokumentasi kegiatan terlampir


VI.KESIMPULAN DAN SARAN

A.       KESIMPULAN

Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan Tahun 2010 Kab. Enrekang di laksanakan di 12 (dua belas)  Kecamatan yang terdiri dari 129 Desa. Namun yang terealisasi baru sekitar 60 Desa/Kelurahan atau sekitar 47 %. Target pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan sampai Tahun 2013 adalah sekitar 80 % Desa/kelurahan sudah memanfaatkan lahan pekarangan.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di tiap-tiap Desa binaan ditemukan masih ada rumah tangga yang belum memanfaatakan lahan pekarangannya, namun setelah diberikan kembali motivasi dan penyuluhan tentang berbagai manfaat dari pemanfaatan lahan pekarangan, meraka kembali tergugah untuk memanfaatkan lahan pekarangannya.
Dalam jangka pendek pemanfaatan pekarangan sebagai sumber Gizi keluarga yang dikelola secara baik diharapkan dapat meningkatkan konsumsi pangan dan gizi bagi rumah tangga/keluarga dan untuk jangka panjang diharapkan masyarakat yang mengelola pekarangan dapat hidup lebih sejahtera dengan memperkuat kembali berbagai fungsi kelembagaan yang ada di pedesaan.

B.   SARAN
Perlu adanya kerjasama dengan instansi terkait antara lain Dinas Pertanian dan perkebunan, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Dinas Kesehatan, dukungan dari kader PKK, dan Tokoh Masyarakat agar permasalahan kerawanan pangan dan gizi dapat di tanggulangi secara bersama-sama.

Lampiran 2. Nama KWT dan Lokasi Kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Tahun 2010
No
Nama Kelompok Wanita Tani (KWT)
Jumlah
Anggota
Desa/Kel
Kecamatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12
13.
14

KWT.Cammeka Jaya
KWT. Bunga Rezki
KWT. Keppe’
KWT. Tuli Mammesa’
KWT. Mesa’ Kada
KWT. Karua Bua
KWT.Kalaja
KWT.Beringin
KWT.Delima
KWT. Bunga Kopi
KWT. Sapuko
KWT. Mawar
-
-

25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25



Botto Mallangga
Karrang
Galonta
Bamba Puang
Masalle
Baroko
Taulo
Mandalan
Malua
Eran Batu
Kadingeh
Baruka
Pasang
Singki

Maiwa
Cendana
Enrekang
Anggeraja
Masalle
Baroko
Alla’
Curio
Malua
Buntu Batu
Baraka
Bungin
Maiwa
Anggeraja


 Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan TK. Kabupaten

teknik/cara membibitkan benih sayuran


Memanfaatkan talang air sebagai media tumbuh tanaman sayuran


 Budidaya ikan di lahan pekarangan di Desa Taulo Kec. Alla


 Sistim Vertikultur Sederhana Di Desa Mandalan Kec.Curio Untuk Lahan Pekarangan Sempit

 
 Vertikultur Sederhana Di Kel.Enrekang Kec. Enrekang